Mengembalikan Jati Diri Bangsa. Jika mau jujur kalimat tersebut sebenarnya terlalu abstrak untuk ditransferkan dalam kehidupan nyata masyarakat Indonesia yang majemuk dengan berbagai macam karakteristik dan kebiasaan. Jati diri seperti apa yang dimiliki oleh bangsa ini? Bukankah kita semua berbeda-beda, beda suku, bahasa, agama, adat dan budaya? Kerancuan akan pemahaman Jati Diri Bangsa sudah mulai dialami oleh generasi muda bangsa Indonesia akhir-akhir ini. Hampir tak tersisa lagi pemahaman akan jati diri bangsa. Jadi bagaimana cara mengembalikan jati diri bangsa jika tidak ada yang memahami seperti apa jati diri bangsa ini.
Saya kembali teringat akan perjuangan anak-anak bangsa pada 28 Oktober tahun 1928 dalam usahaMengembalikan Jati Diri Bangsa yang "dibelenggu" bangsa asing. Bukan karena tanggal itu tepat hari kelahiran saya namun karena bagaimana dengan penuh semangat kebangsaan seluruh pemuda pemudi Indonesia dari segala lapisan, suku, bahasa dan agama berkumpul untuk sebuah tekad. Berkumpul demi suatu cita-cita dan harapan untuk bersatu padu menghilangkan segala perbedaan yang melekat dalam diri setiap yang hadir saat itu. Mereka membangkitkan suatu konsep Jati Diri Bangsa Indonesia yang berbangsa satu, berbahasa satu, dan bertumpah darah satu, hanya Indonesia.
Tanggal 17 Agustus 2009 nanti Bangsa Indonesia berulang tahun yang ke-64 tahun. Bila kita bercermin pada sejarah bangsa kita selama 64 tahun ini, kita akan menemukan bahwa sejak dahulu kala Bangsa Indonesia terkenal memiliki jati diri yang menjunjung tinggi toleransi, tepa selira, gotong royong, musyawarah untuk mufakat, dan menghargai perbedaan dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika. Jati Diri Bangsa Indonesia yang santun dan sopan adalah cerminan adat ketimuran yang sampai saat ini dijunjung tinggi.
Namun sayangnya semua cerita manis jati diri bangsa itu ternyata perlahan-lahan hanya menjadi cerita masa lalu, sejarah atau bahkan legenda bagi anak cucu kita. Di tengah maraknya arus perdagangan bebas, Jati Diri Bangsa Indonesia seakan lenyap terbawa derasnya arus globalisasi. jati Diri kita mulai tergeser dan digantikan oleh jati diri bangsa lain dengan alasan mengikuti perkembangan zaman. Tidak Pede jika tak mengenakan pakaian mini, bikini, dan segala bentuk kostum badut yang memamerkan aurat kemana-mana. Tidak gaul jika tak mengkonsumsi narkoba, miras dan segala bentuk obat-obatan terlarang, hanya untuk sebuah pengakuan. Jati diri anak zaman sekarang yang gaul, keren dan beken. Menyedihkan memang.
Tapi jangan melulu melihat bahwa hanya generasi muda saja yang mulai kehilangan jati diri bangsa. Para orang tua, pejabat-pejabat dan para pemimpin korup ini pun tidak pernah berniat untuk mengembalikan jati diri bangsa yang telah hilang. Mereka juga sama saja, menunjukkan perilaku yang tidak mencerminkan jati diri bangsa ini, berkoar-koar atas nama jati diri bangsa. Sebut saja kasus-kasus mementingkan diri sendiri lewat korupsi, kasus kekerasan yang dilakukan karena tidak setuju dengan hasil pemilihan umum dan berbagai kasus teror yang dialamatkan pada saudara setanah air hanya karena ketidaksetujuan. Sangat menyedihkan. Dimana bangsa yang sopan dan tenggang rasa ini? Bangsa yang menyelesaikan permasalahan dengan cara damai, musyawarah dan mufakat. Saatnya untuk Stop Dreaming Start Action. Tak ada waktu lagi untuk berdiam diri melihat bangsa ini semakin lama semakin berantakan.
Mengembalikan Jati Diri Bangsa Indonesia sudah seharusnya dilakukan sejak saat ini. Jangan ada kata terlambat, karena jika kebablasan maka bersiaplah kita menyambut bangsa dengan jati diri yang berbeda dari yang sudah kita kenal sebelumnya. Mengembalikan Jati Diri Bangsa ini ke jalur yang sebenarnya adalah tugas kita bersama, segenap lapisan masyarakat, dari yang tua hingga yang muda. Pemerintah hingga rakyat biasa. Semoga Tuhan senantiasa menjaga bangsa ini dari perpecahan dan perusakan. Dirgahayu Bangsa Indonesia yang ke-64.
Saya kembali teringat akan perjuangan anak-anak bangsa pada 28 Oktober tahun 1928 dalam usaha
Tanggal 17 Agustus 2009 nanti Bangsa Indonesia berulang tahun yang ke-64 tahun. Bila kita bercermin pada sejarah bangsa kita selama 64 tahun ini, kita akan menemukan bahwa sejak dahulu kala Bangsa Indonesia terkenal memiliki jati diri yang menjunjung tinggi toleransi, tepa selira, gotong royong, musyawarah untuk mufakat, dan menghargai perbedaan dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika. Jati Diri Bangsa Indonesia yang santun dan sopan adalah cerminan adat ketimuran yang sampai saat ini dijunjung tinggi.
Namun sayangnya semua cerita manis jati diri bangsa itu ternyata perlahan-lahan hanya menjadi cerita masa lalu, sejarah atau bahkan legenda bagi anak cucu kita. Di tengah maraknya arus perdagangan bebas, Jati Diri Bangsa Indonesia seakan lenyap terbawa derasnya arus globalisasi. jati Diri kita mulai tergeser dan digantikan oleh jati diri bangsa lain dengan alasan mengikuti perkembangan zaman. Tidak Pede jika tak mengenakan pakaian mini, bikini, dan segala bentuk kostum badut yang memamerkan aurat kemana-mana. Tidak gaul jika tak mengkonsumsi narkoba, miras dan segala bentuk obat-obatan terlarang, hanya untuk sebuah pengakuan. Jati diri anak zaman sekarang yang gaul, keren dan beken. Menyedihkan memang.
Tapi jangan melulu melihat bahwa hanya generasi muda saja yang mulai kehilangan jati diri bangsa. Para orang tua, pejabat-pejabat dan para pemimpin korup ini pun tidak pernah berniat untuk mengembalikan jati diri bangsa yang telah hilang. Mereka juga sama saja, menunjukkan perilaku yang tidak mencerminkan jati diri bangsa ini, berkoar-koar atas nama jati diri bangsa. Sebut saja kasus-kasus mementingkan diri sendiri lewat korupsi, kasus kekerasan yang dilakukan karena tidak setuju dengan hasil pemilihan umum dan berbagai kasus teror yang dialamatkan pada saudara setanah air hanya karena ketidaksetujuan. Sangat menyedihkan. Dimana bangsa yang sopan dan tenggang rasa ini? Bangsa yang menyelesaikan permasalahan dengan cara damai, musyawarah dan mufakat. Saatnya untuk Stop Dreaming Start Action. Tak ada waktu lagi untuk berdiam diri melihat bangsa ini semakin lama semakin berantakan.
Mengembalikan Jati Diri Bangsa Indonesia sudah seharusnya dilakukan sejak saat ini. Jangan ada kata terlambat, karena jika kebablasan maka bersiaplah kita menyambut bangsa dengan jati diri yang berbeda dari yang sudah kita kenal sebelumnya. Mengembalikan Jati Diri Bangsa ini ke jalur yang sebenarnya adalah tugas kita bersama, segenap lapisan masyarakat, dari yang tua hingga yang muda. Pemerintah hingga rakyat biasa. Semoga Tuhan senantiasa menjaga bangsa ini dari perpecahan dan perusakan. Dirgahayu Bangsa Indonesia yang ke-64.
mantap gan, ayo berjuang mengembalikan jati diri bangsa. Semoga menang kontes seo nya. Lanjut Gan!
Salama'
Terima kasih...
Sama-sama kita kembalikan jati diri bangsa yang mulai terkoyak.
busyet bahasanya..
Semoga menang kontes sangmane. :)
Teruskan berjuang.. mari sama2x mengembalikan jati diri bangsa
Cayooo.....
Thx kunjungannya...
Perubahan jati diri bangsa harus dimulai dengan perubahan pola pikir dan pola sikap serta di atur oleh aturan yang benar. Semoga menang bos. Berjuang terus sampai titik darah penghabisan :)) sekarang buka lagi kontes blog terbaru Oktober 2009, pertamina blog kontes. hayo siapa yang ingin ikutan
Merdeka!!! Merdeka dari segala bentuk Korupsi yang menyengsarakan. Merdeka dari pola pikir picik yang hanya mengerdilkan jiwa bangsa Indonesia.
korang nk tau tk cara jadi cantik dalam 3 minit ?
cuba korang tengok blog ni,mesti korang terkezzut .klik kt tulisan biru atas :-
http://cantikmenawan3minit.blogspot.com/