Mengenal Remaja 2 !

Perkembangan Kognitif
Inteligensi oleh David Wechsler (1958) didefinisikan sebgaai “keseluruhan kemampuan individu untuk befikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif”.
Inteligensi mengandung unsur pikiran atau ratio. Makin banyak unsur ratio yang harus digunakan dalam suatu tindakan atau tingkah laku, makin berinteligensi tingkah laku tersebut. Ukuran inteligensi dinyatakan dalam IQ (Intelligence Quotient)

Kemampuan mental primer (Primary Menthal Abilities) terdiri dari 7 faktor, yaitu:
1. Pengertian lisan (verbal comprehension)
2. Kemampuan angka-angka (numerical ability)
3. Penglihatan keruangan (spatial visualization)
4. Kemampuan penginderaan (perceptual ability)
5. Ingatan (memory)
6. Penalaran (reasoning), dan
7. Kelancaran kata-kata(word fluency)

Jean Piaget (1896-1980) berpendapat bahwa setiap orang mempunyai system pengaturan dari dalam pada system kognisinya. Sistem pengaturan ini terdapat sepanjang hidup seseorang dan berkembang sesuai dengan perkembangan perkembangan aspek-aspek kognitif yaitu :

a. Kematangan, yang merupakan perkembangan susunan syaraf sehingga misalnya fungsi-fungsi indera menjadi lebih sempurna.
b. Pengalaman, yaitu hubungan timbal balik dengan lingkungannya
c. Transmisi social, yaitu hubungan timbal balik dengan lingkungan social antara lain melalui pengasuhan dan pendidikan dari orang lain
d. Ekuilibrasi, yaitu system pengaturan dalam diri anak itu sendiri yang mampu Mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri terhadap lingkungannya.

Tahap tahap perkembangan kognitif menurut Piaget adalah sebagai berikut (Gunarsa, 1982, hlm. 146-161; Piaget, 1959, hlm. 123):
1. Tahap I: Masa sensori-motor (0-2.5 tahun)
2. Tahap II: Masa praoperasional (2.0-7.0 tahun)
3. Tahap III: Masa konkrit-operasional (7.0-11.0 tahun)
4. Tahap IV: Masa formal-operasional (11.0-dewasa)

Perkembangan Emosi
Emosi menjadi sulit untuk didefinisikan oleh karena sifatnya yang tidak tetap. Emosi jenis yang satu seringkali menunjukkan perubahan fisiologis yang sama dengan emosi jenis yang lain. Seperti takut dan terkejut tampil dalam perubahan fisiologis dan ekspresi yang hampir sama. Demikian juga dengan perasaan sedih dan gembira yang mendalam (sama sama menangis).

W. Wundt (1832-1920) mengemukakan tiga pasang kuup emosi, yaitu:
1. Lust-Unlust (senang-tak senang)
2. Spannung-Losung (tegang-tak tegang)
3. Erreggung-beruhigung(semangat-tenang)

Setiap keadaan emosional, menurut Windt, selalu merupakan kombinasi dari kutub kutub emosi tersebut.. Seorang yang melihat binatang buas misalnya, keadaan emosinya adalah Unlust, Spannung dan Erregung. Sedangkan seorang mahasiswa yang lulus ujian emosinya adalah Lust, Losung dan Beruhigung.

Perkembangan sosial
Sudah diketahui bahwa gejolak emosi remaja dan masalah remaja lain pada umumnya disebabkan antara lain oleh adanya konflik peran sosial. Di satu pihak ia sudah ingin mandiri sebagai orang dewasa, di pihak lain ia masih harus terus mengikuti kemauan orang tua. Rasa ketergantungan pada orang tua di kalangan anak anak Indonesia lebih besar lagi, karena memang dikehandaki demikian oleh orang tua.
Konflik peran yang yang dapat menimbulkan gejolak emosi dan kesulitan kesulitan lain pada amasa remaja dapat dikurangi dengan memberi latihan latihan agar anak dapat mandiri sedini mungkin. Dengan kemandiriannya anak dapat memilih jalannya sendiri dan ia akan berkembang lebih mantap. Oleh karena ia tahu dengan tepat saat saat yang berbahaya di mana ia harus kembali berkonsultasi dengan orang tuanya atau dengan orang dewasa lain yang lebih tahu dari dirinya sendiri.

Perkembangan moral
Moral merupakan bagian yang cukup penting dalam jiwa remaja. Sebagian orang berpendapat bahwa moral bisa mengendalikan tingkah laku anak yang beranjak dewasa ini sehingga ia tidak melakukan hal hal yang merugikan atau bertentangan dengan kehendak atau pandangan masyarakat. Di sisi lain tiadanya moral seringkali dituding sebagai faktor penyebab meningkatnya kenakalan remaja.
Para sosiolog beranggapan bahwa masyarakat sendiri punya peran penting dalam pembentukan moral. W.G. Summer (1907), salah seorang sosiolog, berpendapat bahwa tingkah laku manusia yang terkendali disebabkan oleh adanya kontrol dari masyarakat itu sendiri yang mempunyai sanksi sanksi tersendiri buat pelanggar pelanggarnya.

Share this article :

Ayo berlangganan Lowongan Pekerjaan - Peluang Kerja 2011! Silahkan daftarkan email anda untuk info Lowongan Kerja terupdate dari blog Lowongan Kerja, beasiswa dan peluang usaha ini.


1 Response to "Mengenal Remaja 2 !"

  1. mau mengenal remaja?? banyak2lah kenalan dengan para ABG usia SMP (terutama anak2 ceweknya)... hahaaa... dijamin akan lebih "paham"

Leave a Reply

Silahkan memberikan komentar di blog Belajar Blog, Psikologi, Bisnis Online, Lowongan Pekerjaan. Kalau ada informasi lowongan pekerjaan atau info peluang usaha, jangan ragu untuk berbagi disini Page Lowongan Kerja on Facebook.
Thanks.

Blog Widget by LinkWithin